Jembatan Merah
-2008- Jembatan Merah, Sungguh gagah berpagar gedung indah, Sepanjang hari yang melintasi silih berganti… Dari petikan lagu. ini kita dapat…
-2008-
Jembatan Merah,
Sungguh gagah berpagar gedung indah,
Sepanjang hari yang melintasi silih berganti…
Dari petikan lagu. ini kita dapat membayangkan bagaimana kondisi Jembatan Merah Surabaya pada tahun 4O-an. Jembatan Merah memang hanyalah sebuah jembatan biasa yang berfungsi sebagai penghubung jalan-jalan utama yang menghubungkan daerah Selatan-Utara (Jl. Niaga-Jl. Kalimas) dan daerah Timur-Barat (Rajawali perkampungan Cina “Kembang Jepun” yang dipenuhi dengan bangunan-bangunan berkonstruksi khas Cina, salah satu pusat perdagangan yang sangat padat.
Yang membuat jembatan ini begitu terkenal adalah peristiwa tewasnya Brigjend Mallaby pada bentrokan yang terjadi antara para pejuang Indonesia dengan tentara Belanda di dekat Jembatan Merah pada tanggal 30 Oktober 1945. Peristiwa tersebut menjadi alasan bagi Mayjend E.G Mansergh, panglima sekutu di Jawa Timur, untuk mengeluarkan ultimatum pada tanggal 9 November 1945, kepada para pejuang Indonesia agar meletakkan senjata. Keesokan harinya, tentara sekutu menyerang Kota Surabaya sebagai akibat penolakan ultimatum oleh pihak Indonesia.
Kondisi Jembatan Merah saat ini tidak jauh berbeda. Hanya saja keadaan di sekelilingnya kini jauh lebih ramai dan padat dibandingkan keadaan pada masa lalu.
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Keliling Surabaya, Humas KMS, hlm. , Deposit : D13-CB (C) 2008-02.
Comments
jembatan merah-perlu dilestarikan-tidak boleh dilewati kendaraan lagi, karena itu pemda sebaiknya segera membangun jembatan baru 45 meter disebelah jembatan merah. ukurannya tentu harus lebih lebar 2 x lipat.semoga saran ini dapat bermanfaat.wassalam.