Kuweh Dollar Tjap Masin Jajanan Khas Surabaya
-November 2011- ADA uang bisa dimakan. Sering pertanyaan itu muncul ketika pertama mendengar nama kue dolar di masa kecil. Uang…
-November 2011-
ADA uang bisa dimakan. Sering pertanyaan itu muncul ketika pertama mendengar nama kue dolar di masa kecil. Uang ini memang lain, bukan semata uang logam dolar dari luar negeri. Sesuai bentuknya yang pipih dan bundar camilan dari Surabaya ini diberi nama Kuweh Dollar Tjap Masin.
Usaha kue dolar ini sudah dimulai sejak 1936. Adonan dan rasa sama dengan kue japit yang biasanya dibentuk gulung. Kuweh Dollar dibuat dalam beberapa rasa yaitu keju, cokelat wijen, wijen, dan vanila.
Stan Kuweh Dollar Tjap Masin berada di main hall tahap I dan III Pasar Atum. Berdekatan dengan sisi bawah eskalator, lengkap dengan tampilan live kitchen-nya. Mesin pembuat kue berada disana dan proses pembuatan kuweh dollar bisa disaksikan langsung oleh pembeli.
“Proses pencetakan kue dilakukan setiap hari di stan, sehingga sebagian besar kue masih fresh saat dibeli pengunjung,” ujar Susiati (37), salah satu pegawai yang sudah bekerja selama empat tahun di Kuweh Dollar Tjap Masin.
Mesin ini ukurannya sangat besar, terkesan tua, dan berat. Meski demikian masih berfungsi dengan baik. Untuk membuat kue dolar yang tipis, tetesan sedikit adonan dijepit lempengan besi. Sebelumnya permukaan lempengan besi itu diolesi mentega, sehingga adonan tidak lengket. Setelah beberapa detik, adonan yang menipis itu pun matang dan siap diambil untuk diwadahi.
“Masa kedaluwarsanya bisa sampai lima bulan, tetapi sering tidak sampai sebulan sudah habis stoknya. Jadi harus masak terus,” jelas Susiati. Setiap hari ia bertugas mencetak selama satu jam bergantian dengan karyawan lainnya, NurAini. Kue dolar ini dijual dalam dua kemasan. Diwadahi plastik biasa dan dikemas memakai kertas cokelat dengan harga Rp 23.000-Rp 26.000.- Selain kue dolar, bisa ditemukan pula kue keberuntungan (fortune cookies), roti bentuk binatang ukuran mini, dan sate wafe. *ida ‘
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur : Surya minggu, Koran Regional No.1 di Jawa Timur, 27 November 2011, hal. 12.