Monday, December 11, 2023
Semua Tentang Jawa Timur


Ranu Lumajang : Eloknya Panorama Segitiga Danau

-Maret-April 2004- Orang pasti kenal Lumajang. Kabupaten di Jawa Timur belahan selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Malang, Jember, Probolinggo itu…

By Pusaka Jawatimuran , in Lumajang Wisata Wisata Alam , at 03/11/2011 Tag: , , , ,

-Maret-April 2004-
Orang pasti kenal Lumajang. Kabupaten di Jawa Timur belahan selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Malang, Jember, Probolinggo itu terkenal dengan produksi pisang agungnya. Salah satu jenis pisang yang buahnya panjang melengkung dan besar. Jika Anda melakukan perjalanan dari Surabaya ke Jember atau Lumajang, sebaiknya berhenti sejenak di Klakah. Sepanjang jalan terdapat banyak penjual buahbuahan, di antaranya pisang agung, durian, dan nangka yang semuanya produk petani setempat.

Perjalanan ke Lumajang makin sempurna jika diteruskan ke arah timur Kecamatan Klakah, menuju kawasan segitiga ranu (danau). Bukan main! Di Lumajang ternyata terdapat banyak objek wisata ranu yang sangat layak dikunjungi. Antar-kawsan ranu lokasinya berdekatan. Sebut saja Ranu Bedali, Ranu Klakah, dan Ranu Pakis. Kebetulan segitiga ranu itu terletak dalam satu wilayah kecamatan, yaitu Klakah, sekitar 25 km dari Lumajang belahan utara.

Hawanya sejuk, letaknya di ketinggian 700-900 meter dpl (di atas permukan laut). Mudah dijangkau, baik dengan kendaraan roda dua atau empat. Jalannya juga beraspal mulus. Ada suasana baru bila berkunjung ke lokasi wisata itu. Apalagi posisi ranu-ranu itu berlatar belakang Gunung Lamongan. Alamnya nan hijau, membuat siapa pun betah berlama-lama di lokasi tersebut. Fasilitas akomodasi pun bukan hal pelik. Di Ranu Klakah misalnya, sudah tersedia hotel yang cukup bersih. Meskipun “hanya” terdiri atas enam unit kamar plus aula, namun hotel dimaksud dilengkapi fasilitas lapangan tenis yang dapat dipergunakan setiap saat.

Ingin mengitari ranu? Ah, amat mudah. Banyak perahu motor yang siap mengantarkan Anda mengelilingi sekitar ranu yang luasnya hampir 50 ha. Untuk carter, tarifnya Rp 15 ribu, mengelilingi ranu selama sekitar 30 menit. Sedangkan penumpang individu, ongkosnya Rp 3.000,00 per orang. Dinas Pariwisata Lumajang terus berupaya menegembangkan objek dan daya tarik wisata (ODTW) ini, mengingat semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang datang, apalagi pada hari Sabtu-Minggu, dan hari libur.

Ranu Klakah mempunyai even tahunan yang menarik. Setiap tanggal17 Agustus diadakan upacara penyembelihan sapi, kemudian kepala sapi diceburkan ke ranu. Hal ini dimaksudkan sebagai tanda terima kasih kepada Tuhan YME. Di samping itu juga dimaksudkan sebagai simbol agar pengunjung dan masyarakat setempat terhindar dari marabahaya. Pada saat even inilah ribuan pengunjung membludak ingin mengikuti ritualnya. Entertainment pendukung, antara lain orkes melayu (dangdut) dan kesenian tradisional khas Lumajang turut serta meramaikan suasana ranu. Lazimnya pada hari-hari libur mereka tampil.

KERAMBA RANU
Usaha beternak ikan menggunakan keramba ada di tiga ranu tersebut. Namun, Ranu Pakis yang paling banyak ditumbuhi keramba, dan memang peluangnya lebih besar. Keramba adalah beternak ikan dengan menggunakan sangkar bambu (dalam beragam variasi ukuran) yang dibenamkan dalam sungai atau danau. Keuntungan peternak ikan sistem keramba ini, antara lain tidak memberi pakan setiap hari. Cukup memanfaatkan sari makanan yang ada dalam air, seperti layaknya kehidupan ikan di habitatnya .

Keramba-keramba di Ranu Pakis selain menjadi objek wisata yang menarik, sekaligus juga sebagai budidaya ikan unggulan yang bernilai ekspor. Jenis ikan yang diternakkan meliputi gurami, tombro, dan mujair. Wisatawan pun bias membeli ikan segar langsung pada peternak dengan harga relatif murah. Muhadi salah satu peternak ikan keramba mengatakan, bisnis ikan di sini ranu itu menguntungkan. Apalagi tidak harus setiap hari dikerjakan. Bisa dijadikan usaha sampingan di sela pekerjaan pokok sebagai petani. Ranu lain yang memikat adalah Ranu Bedali. Sangat indah disimak dari atas bukit. Panorama seputar Gunung Lamongan luar biasa cantik. Dari ranu di ujung utara Desa Ranubedali ini pula, bila cuaca cerah, puncak Gunung Semeru tampak indah. Sebenarnya, di lereng Gunung Semeru juga ada ranu yang tak kalah indahnya, yaitu Ranu Gumbolo. Menariknya, di ranu ini setiap tanggal 17 Agustus dijadikan lokasi upacara memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI oleh kalangan pendaki yang berasal dari seluruh pelosok Tanah Air.

Aksesibilitas menuju segitiga ranu relatif mudah. Dari Surabaya menuju Kecamatan Klakah bisa dicapai dengan naik bus umum jurusan Jember atau Lumajang (140 km). Di Pasar Klakah ganti angkutan pedesaan atau ojek, menuju Ranu Bedali dahulu, kemudian diteruskan Ranu Klakah di Desa Tegalrandu, terakhir di Ranu Pakis, Desa Pakis. Soal konsumsi, wisatawan tak perlu khawatir, karena di setiap ranu tersedia warung-warung, meski sederhana. Sempatkan naik ke gardu pandang apabila tidak membawa anak kecil. GM

Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur : Jatim News, Tabloid Wisata Plus, EDISI 31, 26 Maret-09 April 2004, Tahun II

Comments


Leave a Reply

%d blogger menyukai ini: