Investasi di Taman Nasional Prospektif
-Oktober-November 2003- Peluang investai di objek-objek berdaya tarik wisata tinggi, di dalam kawasan taman nasional, cukup prospektif. Jenis investasi yang…
-Oktober-November 2003-
Peluang investai di objek-objek berdaya tarik wisata tinggi, di dalam kawasan taman nasional, cukup prospektif. Jenis investasi yang bisa dilakukan pun sangat variatif. Mulai dari wisata danau, jasa pendakian, pengembangan wisata, geovulkanik, pengembangan taman koleksi anggrek, hingga wisata snorkelling dan diving.
Keyakinan tersebut disampaikan Kepala Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN-BTS), Ir Herry; Kepala Taman Nasional Alas Purwo, Ir. Mz. Hudiyono; dan Kepala Taman Nasional Baluran, Ir Hendrik Siubelan MM. dalam forum Lokakarya Optimalisasi Investasi di Taman Nasional, yang berlangsung di Malang, pekan lalu.
Lazimnya, investasi di bidang pariwisata yang berkembang di Jawa Timur adalah usahajasa perjalanan dan usaha sarana (hotel). Sedangkan usaha jasa bidang pengelolaan objek dan daya tarik wisata, masih relatif sedikit. Sesungguhnya,Taman nasional memberikan jawabannya. Empat taman nasional di Jawa Timur sangat luas, Alas Purwo 43.420 ha, Baluran 25.000 ha, Meru Betiru 58.000 ha, dan TN-BTS 50.276 ha. sangat potensial untuk pengembangan investasi.
Kawasan taman nasional dengan kekayaan aneka jenis sumber daya alam (SOA) hayati dan non-hayati yang terkandung di dalamnya, merupakan aset penting yang perlu dilestarikan. SOA beserta ekosistemnya merupakan unsur yang mempunyai peran penting bagi stabilitas dan keseimbangan lingkungan hidup. Di sisi lain keberadaan SAO dan ekosistem asli taman nasional juga berperan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan, menunjang budidaya, budaya, dan rekreasi alam.
Anggrek dan Tirta
Investasi pada pengembangan wisata bunga, khususnya anggrek, sungguh prospektif. Di Taman Nasional Baluran terdapat 444 jenis tumbuhan, terdiri atas 87 rumpun famili (ordo), diantaranya 6 jenis anggrek. Selain itu ada 180 jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan. Di Taman Nasional Alas Purwo tercatat ada 580 jenis flora, sedangkan Taman Wisata Kawah Ijen tercatat 102 jenis flora, sebagian juga banyak terdapat jenis anggrek.
Objek dan daya tarik wisata yang paling populer di TN-BTS, saat ini minimal memiliki 1.025 jenis flora, 225 jenis di antaranya merupakan anggrek, dan 157 tanaman hias. Hal yang lebih menarik adalah, telah diketahui ada 122 jenis tanaman berkasiat sebagai obat-obatan. Sayangnya, sampai saat ini minat untuk investasi pada pengembangan taman koleksi bunga anggrek belum ada. Padahal, di kawasan TN-BTS penduduknya memiliki budaya khusus yang bisa didayagunakan menjadi satu paket dengan kegiatan perjalanan wisata lainnya. Wisata tirta (air) juga bisa dikembangkan di kawasan tersebut. Ada beberapa ranu (danau), diantaranya Ranu Pane dan Ranu Gumbolo di kawasan TN-BTS.
Hal yang lebih menarik lagi, investasi olahraga air di Pantai Bama, Taman Nasional Baluran. Pantai ini sangat tepat untuk olahraga air seperti diving, snorkelling, dan berperahu. Di lokasi tersebut juga dapat menampung keinginan wisatawan menikmati suasana sore di laut sambil memancing dan melihat terbenamnya matahari yang lebih populer dengan sebutan twilight zone tour. Di dasar laut Pantai Bama wisatawan dapat menikmati keindahan terumbu karang. Kawasan perairan seluas sekitar 1.063 ha ini juga kaya biota laut dengan 145 jenis terumbu karang.
Padang Savana Baluran yang merupakan savanna terluas di Pulau Jawa, menjanjikan atraksi alam dengan kekhasan tersendiri. Alam kering yang ekstrim dibandingkan dengan iklim mayoritas di Indonesia, memberikan tantangan tersendiri untuk dinikmati keasliannya. “Atraksi” aneka satwa di dalamnya, mulai dari berbagai jenis burung sampai dengan mamalia besar khas savana, seperti banteng, Diving sangat mengasyikan keindahan terumbu karang, rusa, dan kerbau liar, sungguh panorama yang tak tertandingi.
Petualangan Pas
Investasi petualangan sangat pas dikembangan di empat taman nasional tersebut. Sangat pas bagi wisatawan yang gemar menjelajahi alam (Jungle track) atau hiking. Jasa pemandu, transportasi, rumah makan, dan akomodasi sangat bagus. Tak pelak, investasi pada jenis usaha tersebut sangat berpeluang bagus.
Wisatawan dapat menjelajahi hutan sambil menikmati aneka flora dan perilaku satwa. Empat taman nasional itu memiliki kekayaan flora, di antaranya banyaknyajenis semak, rumput, tumbuhan bawah, paku-pakuan, dan parasit. Jenis fauna seperti merak, ayam hutan, elang, rangkong, jalak, poah, belibis, dan luntung pun lumayan banyak.
Bahkan, di Padang Savana Baluran menjadi Home Range bagi beberapa kelompok binatang liar yang mencari makan. Pemandangan seperti penyu bertelur di Pantai Sukamade, Taman Nasional Meru Betiri, juga tak kalah eksotik. Jenis penyu yang dilindungi di kawasan taman nasional ini adalah penyu hijau, penyu belimbing, penyu slengkrak, dan penyu sisik.
Akses menuju ke empat taman nasional itupun dapat dicapai dengan mudah. Kecuali ke Taman Nasional Meru Betiri, perjalanan sepanjang jalur Rajekwesi Pantai Sukamade harus melewati jalan makadam. Namun, bagi penggemar wisata petualangan (adventure) tidak menjadi masalah, bahkan lebih asyik, karena melalui hutan produksi, seperti karet, kopi, dan coklat. Pihak yang berminat berinvestasi, silahkan hubungi Kantor Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Jl. Raden Intan 6 Malang, Taman Nasional Alas Purwo di Jl. A. Yani 108 Banyuwangi, Taman Nasional Meru Betiri di Jl. Sriwijaya 53 Jember, dan ke Kantor Taman Nasional Baluran di Jl. Agus Salim 132 Banyuwangi. GM
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Jatim News Edisi 21, 24 Oktober-7 November 2003. Tahun I, diterbitkan PT. Nurani Timur Sepakat Sukses