Sandur Manduro

Selain wayang topeng Jatiduwur, di Jombang juga terdapat seni pertunjukan topeng yang lain. Sandur Manduro, terdapat di desa Manduro Kec. Kabuh. Kesenian ini berada di tengah-tengah pemukiman yang masyarakatnya kebanyakan berasal dari etnis Madura. Seni Sandur Manduro sampai saat ini masih memegang teguh keasliannya, meskipun kesenian ini sudah jarang pentas, tetapi keberadaannya masih mewamai khasanah kesenian di Jombang.

Selain kesenian Sandur Manduro, di Kabuh juga terdapat pangkalan Angkatan Udara Satuan Radar 212. Satuan Radar ini sangat penting keberadaannya karena bertugas untuk mendeteksi keberadaan pesawat-pesawat yang melintas di wilayah udara RepublikIndonesia.

Kabuh juga memiliki wisata religi, yaitu makam mbah Sanusi. Konon mbah Sanusi atau lebih lengkapnya mbah Kyai Sanusi Abdul Ghofar adalah pengawal Pangeran Diponegoro. Makam ini berada di dusun Sekaru, desa Kauman dan dilengkapi fasilitas tempat untuk bermujahadah (ziarah) serta dikelola secara apik oleh Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah.

Ekonomi kreatifpun tumbuh subur di Kabuh, terbukti de gan keberadaan para pengrajin anyaman bambu dan tikar pandan yang sudah bisa bersaing dengan pengrajin-pengarajin lain di luar Kabupaten Jombang.

Tembakau dari Kabuh juga merupakan komuditi andalan Kabupaten Jombang. Sehingga tidak salah kalau Kabuh yang merupakan wilayah paling utara Kabupaten Jombang ini. bisa dijadikan referensi untuk dikunjungi,baik untuk kepentingan rekreasi atau berinfestasi.

Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur : Profil Wisata Jombang, Disporabudpar Kab. jombang