Semarak lebaran di Sengkaling
Matahari belum tinggi. Tiga bocah kakak beradik bercanda ria dengan ayahnya di Kolam Pesona Primitif dalam kompleks Taman Rekreasi Sengkaling…
Matahari belum tinggi. Tiga bocah kakak beradik bercanda ria dengan ayahnya di Kolam Pesona Primitif dalam kompleks Taman Rekreasi Sengkaling (TRS). Mereka terus tertawa dan berlari-Iari kecil sambiI menghindari water canon (senapan air) yang ditembakkan ayahnya. Sesaat kemudian ganti mereka yang mengeroyok ayahnya dengan senjata yang sama. Sementara itu ibu mereka yang berjemur di pinggir kolam, terus memberi semangat pada anak-anaknya dalam “pertempuran” tak seimbang itu.
Kolam Pesona Primitif memang objek wisata baru. Sengaja dibangun di dalam kompleks taman rekreasi di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang itu. Sasarannya, membahagiakan keluarga Anda. Kolam ini merupakan perpaduan antara nuansa primitif dengan permainan modern. Nuansa primitif akan membangkitkan imajinasi anak-anak, sedangkan permainan air yang lengkap akan membuat anak-anak enjoy.
Perpaduan itu memberikan suasana gembira yang akan terbawa pulang, sampai di rumah. Objek mempesona yang baru berumur setahun ini tidak hanya akan memberikan suasana ceria bagi anakanak, tapi juga memperkaya pemahaman kultural mereka. Di kolam ini terdapat kolam renang air hangat yang dibuka mulai pukul 06.00 hingga pukul 20.00 WIB. Selain itu juga dilengkapi dengan beragam permainan air, antara lain papan luncur, kolam bubble ( bergelembung), pool bar, dan panggung hiburan.
Taman Rekreasi Sengkalingsudah sangat dikenal. Objek wisata di barat Kota Malang arah ke Kota Batu ini merupakan tujuan utama warga masyarakat setiap Lebaran. Sejak dikelola oleh PT Bentoel, fasilitas wisatanya bertambah lengkap.
Tamanrekreasi dengan mascot Si Kodok ini dilengkapi dengan Kolam Pesona Tirtasari, sebuah kolam air hangat untuk dewasa yang dibuka setiap akhir pekan dan hari-hari besar, dilengkapi live music.
Kolam Pesona Tirta Alam merupakan kolam tertua yang airnya langsung dari air sumber. Sumber air ini, konon, sejak zaman kolonial Belanda sudah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air minum warga Kota Malang. Bagi masyarakat sekitar objek wisata ini, air sumber di Sengkaling mempunyai khasiat dapat membuat awet muda. Sampai sekarang sumber air itu tetap terpelihara dan mampu berdebit 12 liter/ detik. Bisa dikatakan, inilah kolam renang satu-satunya yang menggunakan air alami dan menyehatkan.
Di sebelah utara kolam tersebut, dibangun Kapal Bahtera Sejahtera, bertengger di atas danau buatan. Danau itu dilengkapi restoran, kolam renang mini, perahu motor, dan sepeda air angsa.Parapengunjung bisa menikmati wisata air dengan mengayuh sendiri. Setelah lelah berkeliling danau, pengunjung bisa beristirahat
sambil menikmati berbagai masakan di sisi barat danau. Di atasnya juga disediakan sarana penmainan untuk anakanak Mulai dari bam-bam car, kiddy car, kincir angin, marry go round, boneka goyang, hingga beragam permainan menarik lainnya.
Sambut Lebaran
Dalam rangka menyambut Lebaran tahun ini, Taman Rekreasi Sengkalingsudah mempersiapkan beberapa acara menarik. Acara yang dimulai tanggal 25 November 2003 adalah permainan electone di Pesona Primitif oleh artis-artis Malang, Di Lahan berkuda akan digelar beberapa orkes melayu (OM), antara lain OM Anita (27 November), OM JuwitaNada (29 November), OM Putra Kalimas (30 November) OM EI Pamor (2 Desember), dan OM Mareta (7 Desember). Kemudian Sabtu, 6 Desember, dicoba dengan menu lain yaitu acara Campursari Prima Budaya.
Pembangunan fasilitas objek wisata di kawasan berhawa segar ini terus dilakukan . Di sisi utara sungai Kali Brantas itu, dibangun berbagai sarana bermain untuk anak-anak, antara lain bendi ria. Tersedia pula fasilitas berkuda mengelilingi area fasilitas baru yang sedang dibangun. Fasilitas baru dimaksud adalah taman satwa dengan sepasang Panthera leo (sejenis singa) . Binatang ini meupakan mascot dari Aremania yaitu pendukung kesebelasan Arema.
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur : Jatim News, Tabloid Wisata Plus, EDISI 20, 10-24 Oktober 2003, Tahun I