Mencari Makna Gajah Uling, Salah Satu Motif Batik Produk Unggulan Kabupaten Dati II Banyuwangi
Oleh : Sidomuljo,S. Sos. Kaur. Pemerintahan Kelurahan Temenggungan I. PENDAHULUAN Gajah Uling, aslinya adalah salah satu motif batik khas Banyuwangi,…
Oleh : Sidomuljo,S. Sos.
Kaur. Pemerintahan Kelurahan Temenggungan
I. PENDAHULUAN
Gajah Uling, aslinya adalah salah satu motif batik khas Banyuwangi, yang merupakan salah stau dari beberapa produk unggulan Kabupaten Dati II Banyuwangi. Kini nama Gajah Uling mulai dipakai perkumpulan Volly ball, JPKM, bahkan nama sebuah Lingkungan di Kelurahan Temenggungan tempat Sentra Batik ini berada. Perkembangan Batik Gajah Uling baik kualitak maupun kuantitasnya cukup menggembirakan, bahkan akhir-akhir ini banyak wisatawan mancanegara berkunjung ke Sangarsanggar Batik, seperti ke Sanggar Batik : Sri Tanjung, Tirtawangi dan Sayuwiwit. Namun yang amat disayangkan, bila mereka bertanya tcntang arti Gajah Uling, jawaban mereka berbeda-beda. Hal inilah yang mendorong penulis menginventarisir bcrbagai pendapat tentang arti atau makna Gajah Uling itu.
II. GAJAH ULNG MENURUT MEREKA
Ada yang menafsirkan gajah Uling itu adalah bersatunya ‘orang besar’ dan ‘orang kecil’, atau para pejabat dan masyarakatnya. Gajah binatang besar dan Uling, binatang kecil. Adajuga yang menafsirkan, gajah itu besar dan uling adalah kata plesetan dari eling. Jadi gajah uling adalah elingI ingat/taqwa kepada Yang Maha Besar.Ada lagi pendapat yang agak ‘ekstrim’, bahwa gajah uling adalah simbol sex. Hal ini dilihat dari bentuk gajah uling itu sama dengan ‘cantolan kelambu ranjang’ orang-orang tempo doeloe. Lain lagi pendapat Mas Soeroso dan Bambang Sujalmo, seniman ukir yang pernah mengikuti program pertukaran pemuda keluar Jawa, mengatakan Gajah Uling dalam seni ukir disebut Elung Lascm (elung artinya ranting kembang). kalau Mbah Rokak, seorang mantan pembatik bercerita pada cucu-cucunya yang juga pembatik, bahwa sesungguhnya ada kesalahan sebut tentang gajah uling yang seharusnya gajah nguling. Mbah Rokak tidak menjeJaskan apa arti gajah nguling itu, “teka embah-embah bengen yo gediguwis beng” (dari ncnek-nenek dulu ya begitu sudah nak).
Nang Apik (meninggal 1995) pernah bercerita paela pcnulis bahwa istilah gajah uling berasal dari gajah nguling, menggambarkan perjuangan Lare using dalam mengusir penjajah. Ibarat se ekor gajah yang punya tenaga kuat dan bersemangat, Lare Using mempertahankan tanah kelahirannya walau sampai ‘nguling-nguling’ (terguling-gulung) dan jatuh bangun karena senjata yang tidak seimbang, ‘takiari’ (bambu runcing’ dengan scnjata api. Dan masih banyak pendapat yang lain yang sengaja tidak dikemukakan di sini karena pendapat- pendapat terscbut hampir sama dengan pendapat mereka di atas.
Penulis amat tertarik dengan pernayataan Mbah Rokak dan Nang Apik, bahwa gajah uling sesungguhnya berasal dari gajah nguling. Mengapa demikian? Pertama, mereka adalah orang-orang yang Iebih lama mengetahui perkembangan gajah uling kita, paling tidak perkembangan gajah uling kita, palign tidak mercka mendengar sejarah batik gajahuling dari embah-embah mereka yang juga pembatik. Kedua, bila dikaitkan dengan istilah gajah nguling dalam Kamus Umum Bahas Indonesia dan kamus Besar Bahasa Indonesia, terbitan Balai Pustaka Jakarta 1987 dan 1995, adalah ‘pas’. Bukankah gajah
nguling, bahasa Indonesianya gajah terguling. Gajah guling dalam dua kamus di atas adalah dua untai melati penghias/perhiasan sanggul. Namun bila kita mau mengamati ornamen gajah uling pada batik gajah uling scbelum adanya pengembangan, ornamen gajah uling terediri dari unsur; ranting, bunga daun dan kupu-kupu. Persamaan terletak pada bunga (taruhlah bunga melati). pada gajah guling, bunga melati itu sudah dipetik , dirangkai untuk penghias sanggul, sedang pada gajah uling kita, bunga melati itu masih segar di sebuah ranting (elung menurut bahasa ukir) yang berdaun lebat dan diminati kupu-kupu. Dengan uraian di atas, penulis berkesimpulan bahwa gajah uling yang berasal dari gajah nguling ini mempunyai makna setangkai bunga melati
Ill. PENUTUP DAN SARAN
Dengan banyaknya pendapat tentang arti gajah uling kita ini, penulis menghimbau kepada bapak-bapak yang berwenang akan keberadaan dan perkembangan batik gajah uling untuk mengadakan sarasehan, seminar tentang makna gajah uling, schingga nantinya akan dicapai kesamaan pengetahuan, kesamaan persepsi tentang batik gajah uling kita ini.
Lebih jauh akan dicapai kesamaan atau kemiripan bentuk ornamen gajah uling, yang sementara ini bila kita amati gajah uling kita ada yang seperti kuda laut, ada yang seperti gir sepeda. Semoga tulisan ini ada manfaanya.
KEPUSTAKAAN: ·WJS. Poerwaciarminta, Kamus Umum BahasaIndonesia Hal. 2::16. Penerhit Balai Pustaka Jakarta, 19::17 clan kamus I3ahasa Indonesia hal. 289 disusun oleh Tim Dep. P dan K Pencrhit Balai PustakaJakarta, 1995.
Materi di atas dinukil dari Majalah Gema Blambangan, edisikhusus (076-077), 1997. Koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur
Comments
bacalah para kawula muda