Ramai lalu lalang kendaraan di poros selatan Kota Surabaya, menjadi asri kala pandangan jatuh Ke Taman Pelangi.
sejuk dan asri adalah kesan pertama menatap taman yang memecah jalur ramai jalan A. Yani. Kreasi arsitektural yang menjadi ikon…
sejuk dan asri adalah kesan pertama menatap taman yang memecah jalur ramai jalan A. Yani. Kreasi arsitektural yang menjadi ikon berbentuk balok condong menyerupai Kipas yang berjajar di atas kolam air. Bila malam tiba, semakin memesona dengan hiasan lampu berwarna-warni.
Tamanyang dibangun atas kerjasama Pemerintah Kota Surabaya dengan Program CSR (Corpora te Social Responsibility) Pertamina, begitu asri. Ragam tanaman hias berwarna-warni, rindang di bawah pohon Sono. Tidak itu saja, bila Anda sempat berkunjung, suasana bersih dan asri akan terasa.
Tidak hanya cocok bagi arena relaksasi keluarga, bagi yang ingin terapi refleksi dengan berjalan di atas batu-batu kecil juga tersedia. Selain sejuk mata melempar pandangan, badan juga bisa segar.
Taman Pelangi pertama kali aktif pada peralihan tahun baru 2009. Masyarakat menyambut antusias kehadirannya. Ramai pengunjung pada Sabtu malam dan Minggu pagi. Dan tidak jarang juga ditempati kegiatan-kegiatan luar ruang dari beberapa kelompok masyarakat.
Purnomo, lebih dikenal dengan panggilan Cak Cobra, menuturkan pernah ada sekelompok masyarakat yang menggelar acara buka puasa bersama. Sehingga Taman Pelangi menjadi padat karena dikunjungi lebih dari 400 orang seka ligus. “Kami tetap memberi penjelasan kepada pengunjung, agar tetap menjaga kebersihan dan tidak merusak tanaman;’ ungkapnya.
Fasilitas Taman
Ketika Surabaya City Guide menanyakan, apalagi masukan dari pengunjung tentang taman itu? Kata Purnomo, dua hal yang pernah disampaikan pengunjung kepadanya. Pertama, pengunjung ingin ada sarana mainan anak. Kedua, pengunjung juga butuh penjual jajanan atau minuman di arena taman yang berada di wilayah Kelurahan Gayungsari ini.
Untuk arena mainan, memang tidak ada rencana dari Pemkot Surabaya, dalam hal ini Oinas Kebersihan dan Pertamanan. Sementara untuk sarana penjual jajanan atau
minuman, menurut Purnomo, jelas tidak mung kin. “Kalau toh Anda sekarang melihat ada orang menjual makanan di sini, itu atas kemauan mereka sendiri. Saya sama sekali tidak mengijinkan, jadi kalau nanti ada penertiban akan menjadi tanggung jawab mereka sendiri;’ tegas Purnomo, yang telah menjadi petugas keamanan di Taman Pelangi sejak pertama berdiri.
Selain tatanan tanaman yang apik dan kesejukan yang ditawarkan, diTaman Pelangi masih memiliki kelengkapan lain. Oi sisi Utara taman terdapat bangunan kecil. Semula peruntukannya adalah sebagai kantor untuk petugas. Namun, dalam perjalanan sebagian dari ruang tersebut kemudian difungsikan sebagai Mushollah.
Tepat bersebelahan dengan ruang tadi, terdapat toilet yang cukup bersih. “Kebersihannya kami jaga, karena juga digunakan oleh pengunjung untuk wudhu bagi yang hendak melaksanakan sholat,” papar Purnomo. Menambah lagi kemudahan bagi para pengunjung.
Keindahan cahaya lampu yang menyinari ornament arsitektural di Taman Pelangi, cukup memikat hati masyarakat. Tidak sedikit orang yang datang berfoto-foto di sekitar kolam. Tidak itu saja, beberapa orang telah memanfaatkan lokasi tersebut sebagai lokasi pemotretan untuk prewedding
Cukup menarik memang, bila ingin mencoba datanglah sore hari menjelang senja. Ketika langin menjelang gelap, dan lampu-Iampu taman mulai menyala. Rasa nyaman hati bisa di dapat disana, dan yang pasti juga aman. “Kami berusaha membuat masyarakat yang datang ke sini merasa nyaman, dan aman;’ pungkas Purnomo. Warnawarni serta sejuk dan asriSurabaya, dimulai dengan salam selamat datang Taman Pelangi.
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur : SURABAYA City guide, Suara Surabaya Media, EDISI mei 2010