Festival Kalimas, Ajang Kreativitas Kaum Muda Surabaya
Kreatif. Begitulah lazimnya kaum muda jika diberi kesempatan plus dukungan. Paguyuban Cak dan Ning Surabaya telah membuktikan hal itu,…
Kreatif. Begitulah lazimnya kaum muda jika diberi kesempatan plus dukungan. Paguyuban Cak dan Ning Surabaya telah membuktikan hal itu, pekan lalu, saat menggelar event Festival Kalimas 2003, di Sungai Kalimas,Surabaya.
“Kami sangat bersemangat bikin acara ini (festival), apalagi orang tua dan pemerintah mendukung banget, “komentar Aan, pelajar SMU yang ikut dalam paduan suara pel ajar-pel ajarSurabaya. Peserta paduan suara berasal dari SMU 1, SMU 5, SMU 9, SMU 10, SMU Muhammadiyah II, SLTP AI Hikmah, Akademi Pariwisata Satya Widya, dan Surabaya Hotel School (SHS).
Festival Kalimas 2003 merupakan program lanjutan. Sebelumnya telah diadakan Road Show Cak dan Ning Antinarkoba, Pelatihan Pramuwisata Muda, dan berbagai kegiatan sosiallain. Materi acara festival kali ini tampak cukup kreatif. Panggung dibentuk layaknya perahu layar mengapung di atas sungai dengan berbagai hiasan. Perhelatan ini diawali dengan derap genderang grup Drum Band TNI AL yang berjalan dari arah utara Jembatan Yos Sudarso sampai ke lokasi Monkasel.
Selama acara berlangsung iringan lagu-Iagu perjuangan terus berkumandang. Hal yang lebih menyemarakkan dan mampu membawa suasana heroik, ketika sekitar 1.000 siswa melantunkan lagu Surabaya. Mereka begitu menjiwai dan bersemangat. Tergambar jelas di raut wajah mereka kebanggaan ataskota mereka. Dalam rangkaian acara juga diadakan pembaiatan Cak Doni dan Ning Saria sebagai duta wisata yang siap melakukan tugas promosi potensi Surabaya dan tugas-tugas sosial oleh Pit Sekkota, Drs Muchlas Udin; dan Kadisparta Surabaya, Drs H Muhtadi Msi.
Di bawah aliran air sungai Kalimas juga ada pasukan katak yang mengelilingi panggung perahu dengan membawa tulisan Aku Cinta Negeriku. Suasana semakin mengharukan saat Sang Penyair Clurit Emas, Zawawi Imron melantunkan syair Tanah Sajadah diiringi dzikir santri-santri dari Pondok Inabah.Para santri berdzikir diatas perahu kecil mengelilingi panggung.
Kemeriahan acara Minggu pagi, 12 Oktober itu ditutup dengan karnaval 71 unit perahu disertai dengan pelepasan burung merpati. Perahu-perahu yang berangkat dari utara Jembatan Yos Sudarso dihiasi berbagai bendera dan slogan. Adayang bertuliskan Say No To Drug, dan seruan untuk menjaga kebersihan Sungai Kalimas. Agaknya tulisan ini yang sangat berarti, karena di tengah kemeriahan acara dan tingginya keinginan untuk menjual Kalimas sebagai objek wisata, ternyata kondisi riil sungai ini masih kotor. Tampak jelas ada sampah anorganik menumpuk menghiasi bibir Kalimas. “Padahal kemarin kami sudah membersihkannya rame-rame Iho, “kata pembawa acara.
Kalimas ini akan menambah objek wisata di Surabaya selain wisata Belanja, Wisata Religi Sunan Ampel dan Mbah Bungkul, serta wisata ilmiah lain. Aida Ceha
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur : Jatim News, Tabloid Wisata Plus, EDISI 21, 24 Oktober -07 Nopember 2004, Tahun I