Sunday, December 8, 2024
Semua Tentang Jawa Timur


Pameran Batik Khas Jatim : untuk Gebrak Masyarakat

Setelah batik diakui dunia sdebagai hasil maha karya seni budaya luhur bangsaIndonesia, maka kita sebagai masyarakatIndonesiapada umumnya dan Jawa Timur…

By Pusaka Jawatimuran , in Seni Budaya , at 06/10/2011 Tag: , ,

Setelah batik diakui dunia sdebagai hasil maha karya seni budaya luhur bangsaIndonesia, maka kita sebagai masyarakatIndonesiapada umumnya dan Jawa Timur khususnya harus bangga dengan pengakuan tersebut. Dan kita sebagai penerus bangsa harus mau melestarikan dan mengembangkan budaya batik, salah satunya adalah dengan mengadakan pameran batik tujuannya untuk menggebrak masyarakat Jatim agar  mengetahui, mengenal dan cinta serta mau memakai pakaian batik sebagai pakaian nasinal ataupun sehari- hari.”

Pernyataan itu disampaikan Gubernur Jatim Soekarwo saat memberikan pengarahan pada acara Penyerahan Penghargaan Parasamnya Kertanugraha pada UKM atau UKM Award se Jatim dan membuka pameran batik Khas Jatim di gedung Gramedia Expo Jatim JI. Basuki Rahmad .

Menurut Pakde sapaan akrap Gubernur Jatim Soekarwo, potensi Jatim akan batik sangat besar dan beraneka ragam serta warna. Sebab, batik di setiap kabupaten/kotayang ada di Jatim memiliki ciri khas tersendiri dalam membuat seni batik. Jadi, sebanyak 38 Kab./Kotabatiknya tidak sarna, baik corak maupun ciri khas warnanya.

” Inilah, keelokan dan keragaman serta keindahan dari hasil maha karya seni batik bangsaIndonesia. Untuk itu, batik harus dilestarikan dan dikembangkan sampai kapanpun,” tegasnya. Untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya batik agar tidak pudar dan hilang tergerus perkembangan jaman, dan dalam rangka mewujudkan kebanggaan bersama terhadap “BATIK” yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia.

Serta untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap produk dalam negeri dan menumbuhkan rasa cinta Indonesia, maka Pemerintah Provinsi telah mengeluarkan kebijakan melalui Surat Edaran Gubernur Jawa Timur Dr. Soekarwo, MHum yang isinya himbauan kepada Bupati/ Walikota dan Kepala SKPD untuk menerapkan pemakaian Baju Batik sebagai pakaian kerja (seragam) di lingkungan kerja Saudara minimal 2 hari dalam 1 minggu.

Di lingkungan Pemprov. Jatim, kata Gubernur, akan dimulai memakai pakaian kerja batik dua kali seminggu pada akhir Nopember 2009 bulan depan yaitu pada hari Kamis dan Jum’at. Akan tetapi, untuk 38 Kab./Kota pelaksanaannya terserah pada masing- masing Bupati maupun Walikotanya. Hari pemakaian seragam Batikpun ditentukan oleh rnasing-masing Kabupaten/ Kota sendiri, yang penting semua Dati II se Jatim mau melaksanakan dan ikut mensyukuri serta mendukung pengakuan dunia (UNESCO ), bahwa batik merupakan hasil seni budaya nenek moyang kita._

Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur : Prasetya, Buletin Bulanan, Sumber Inspirasi Birokrasi, EDISI 10, Oktober 2009